Minggu, 07 Desember 2014

Lie To Me : Truth Or Consequences

Film Lie to Me ini menceritakan seorang deception expert bernama Dr. Cal Lightman, ia sangat ahli dalam mengetahui kebohongan orang lain hanya dengan melalui reaksi narasumber. Pada kesempatan ini saya akan menceritakan singkat tentang salah satu episode film tersebut yang berjudul Truth or Consequences.

Diawali oleh Zoe yang membawa seorang lelaki yang ternyata dituduh memperkosa seorang gadis dibawah umur. Ketika diinterogasi oleh Lightman, ternyata lelaki tersebut tidak mengetahui sama sekali bahwa gadis itu dibawah umur. Ia mengira gadis itu sudah kuliah dan sepantaran dengannya. Sesudah itu Lightman mengetahui bahwa Emily (putrinya) mengetahui gadis tersebut yang ternyata bernama Susan. Lightman menanyakan beberapa pertanyaan ke Emily, namun Emily berbohong sampai akhirnya Lightman tahu bahwa putrinya tersebut mempunyai ID palsu untuk masuk ke pesta pesta anak kuliahan. Disini dapat dilihat reaksi Emily yang memegang lehernya sambil menunduk, wajahnya seperti ketakutan.

Kemudian Lightman dan Torres mencari tahu tentang video yang disebarluaskan di internet. Setelah dilihat beberapa foto yang ada di kamera tersebut, pemilik kamera itu ditemukan. Ia bernama Katy, ia bilang bahwa tidak menaruhnya sama sekali, ia dan temannya Dory hanya ingin sebuah bukti dari Susan.

Setelah itu Lightman melakukan test terhadap lelaki tahanan itu, ia menunjukan foto perempuan berumur 24 tahun dan menanyakan apakah perempuan itu menarik. Lelaki tersebut bilang ya. Kemudian ditunjukan foto gadis berumur 15 tahun ditanyakan hal yang sama, lelaki tersebut bilang tidak. Namun Lightman mengetahui ia berbohong dari reaksi lelaki tersebut yang menggigit bibir, menelan ludah, serta pupilnya yang membesar ketika melihat foto tersebut.

Setelah melakukan beberapa investigasi, diketahui bahwa ternyata Susan lah yang bersalah. Kemudian diberitahukannya kepada Susan dan ayahnya bahwa mereka harus membayar denda. Tetapi ayahnya bangkit dan marah, ia bilang seseorang harus membayarnya. Pada akhirnya ayah Susan membunuh jaksa yang meminta denda itu, dan episode itupun berakhir.

Selasa, 04 November 2014

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1.   PENGERTIAN MANUSIA

Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.

·         PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI

a.   NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
b.   ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
c.    UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
d.   SOCRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
e.   KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
f.    I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
g.     OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
h.   ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
i.    PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.

2.   HAKEKAT MANUSIA

Hakekat manusia adalah kebebasan atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Tetapi terdapat dua sudut pandang yang dapat memahami apa hakekat manusia itu, yaitu dari pandangan umum dan pandangan agama Islam.
Hakekat manusia menurut pandangan umum mempunyai arti bermacam-macam, karena terdapat berbagai ilmu dan perspektif yang memaknai hakekat manusia itu sendiri. Seperti dalam perspektif filsafat menyimpulkan bahwa manusia merupakan hewan yang berpikir karena memiliki nalar intelektual. Dalam perspektif ekonomi mengatakan bahwa manusia adalah makhluk ekonomi. Perspektif sosiologi melihat bahwa manusia adalah makhluk sosial sejak lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya. Sedangkan perspektif antropologi berpendapat manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan evolusi. Dan dalam perspektif psikologi, manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa.
Hakekat manusia menurut pandangan Islam:
a.   Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT.
b.   Kemandirian dan kebersamaan (Individualitas dan Sosialita)
c.    Manusia merupakan makhluk yang terbatas.

3.   KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia & Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang terdapat di daerah Timur.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik.
Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur.

4.   UNSUR UNSUR KEBUDAYAAN

Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan.
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :

·         Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
·         Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
·         Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.



·         Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
·         Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
·         Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
·         Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa

5.   WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
a.   Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
b.   Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
c.    Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

6.   ORIENTASI NILAI BUDAYA

Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
a.   Hakekat Hidup
Hidup itu buruk, Hidup itu baik
Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
b.   Hakekat Karya
Karya itu untuk menafkahi hidup
Karya itu untuk kehormatan.
c.    Persepsi Manusia Tentang Waktu
Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
o    Orientasi masa lalu.
Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
o    Orientasi masa depan.
Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
d.   Pandangan Terhadap Alam
Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.
Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
Manusia berusaha menguasai alam.
e.   Hubungan Manusia Dengan Manusia
o    Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
o    Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
o    Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
7.   PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan;
a.   Faktor intern
o    Perubahan Demografis
o    Konflik sosial
o    Bencana alam
o    Perubahan lingkungan alam

b.   faktor eksternal
o    Perdagangan
o    Penyebaran agama
o    Peperangan

DATA DIATAS DIAMBIL DARI;

1.        http://kartika-d.blogspot.com/2014/05/hakikat-manusia-menurut-pandangan-umum.html
2.        http://dwicandrayanuar.blogspot.com/2012/03/pengertian-kepribadian-bangsa-timur.html
3.        http://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/
4.        http://wpcatur.wordpress.com/2012/11/20/orientasi-nilai-budaya-perubahan-kebudayaan-dan-kaitan-manusia-dan-kebudayaan/

Manusia dan Penderitaan

MANUSIA DAN PENDERITAAN
A.   PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita, kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Jadi penderita adalah menahan atau menanggung sesuatu yang tidak mengenakan atau menyenangkan yang dirasakan oleh seseorang. Penderitaan dapat dirasakan secara lahir (fisik), batin, maupun lahir batin. Intensitas penderitaan itu bertingkat – tingkat, ada yang ringan dan ada juga yang berat. Namun peran individu dapat mempengaruhi ringan atau beratnya intensitas penderitaan yang dialami. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan bagi seseorang belum tentu dianggap sebagai penderitaan juga bagi orang lain. Penderitaan dapat menjadi sebuah energi bagi seseorang untuk bangkit atau dapat menjadi langkah awal bagi seseorang untuk mencapi kebahagiaan. Selain itu, penderitaan juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur kemampuan seseorang dalam mengahadapi suatu masalah.
Setiap insan pasti pernah mengalami penderitaan, karena penderitaan juga merupakan bagian dari proses risiko hidup di dunia. Penderitaan bisa menjadi semangat bagi seseorang agar menjadi lebih baik, namun penderitaan juga bisa mengubah seseorang menuju kegelapan.
B.   SIKSAAN
Siksaan atau penyiksaan berarti penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati seseorang (korban). Siksaan juga bisa disebut sebagai perlakuan yang bertujuan untuk menyakiti seseorang (korban). Siksaan dapat berupa siksaan fisik (jasmani) dan jiwa (rohani). Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa: kebimbangan, kesepian, ketakutan. Sedangkan siksaan yang sifatnya jasmani berupa kontak fisik seperti pemukulan. Siksaan sering digunakan dengan tujuan untuk intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, introgasi, atau juga sebagai tujuan untuk berpolitik.
C.   KEKALUTAN MENTAL
Dalam ilmu psikologi, kekalutan mental dikenal juga sebagai penderitaan batin. Secara sederhana, kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
v  Gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental antara lain;
·         Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
·         Nampak pada kejiwaannya denga rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis,cemburu,dan mudah marah.
v  Sebab – sebab kekalutan mental antara lain;
·         Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
·         Terjadinya konflik sosial budaya
·         Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
v  Proses kekalutan mental bisa mendorong seseorang bersikap positif maupun negative.
·         Positif: trauma jiwa yang dialami direspon dengan baik sebagai instropeksi. Misalnya, melakukan shalat tahajud, atupun melakukan kegiatan yang positif setelah mengalami masa jatuh dalam hidupnya.
·         Negatif: trauma jiwa yang dialami larut dalam diri sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi.
v  Lingkungan yang banyak terdapat penderita kekalutan mental antara lain;
·         Kota – kota besar
·         Anak muda atau remaja
·         Wanita
·         Orang yang tidak beragama
·         Orang yang terlalu mengejar materi

D.   SEBAB – SEBAB PENDERITAAN
Penderitaan yang terjadi pada manusia ada dua yaitu;
Ø  Penderitaan akibat perbuatan buruk (nasib buruk) manusia,baik dari hubungan manusia dengan manusia lain maupun manusia dengan lingkungan sekitarnya.
-           Contoh: anak kecil yang curang dalam sebuah permainan, akibatnya anak kecil curang tersebut dimusuhi teman sepermainannya karena ia curang.
Ø  Penderitaan karena penyakit, siksaan, atau azab dari Tuhan YME.
-           Contoh: seorang ibu rumah tangga yang suka bergosip, akibatnya ibu tersebut mengalami sakit yang diberi oleh Tuhan yaitu bibir yang miring karena suka menggosip.

E.   PENGARUH PENDERITAAN TERHADAP PSIKOLOGI

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam – macam sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu hanyalah bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa,dan lain-lain.
Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini adalah munculnya sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin.
RANGKUMAN:
Setiap manusia pasti akan mengalami penderitaan, karena penderitaan merupakan bagian dalam kehidupan. Penderitaan dapat membawa pengaruh yang baik maupun buruk tergantung dari masing masing individu dalam menghadapi penderitaan tersebut. Penderitaan bisa membawa dampak positif bagi yang mampu mengendalikan penderitaan dalam diriya. Dan penderitaan bisa membawa dampak negatif bagi yang larut dan frustasi dalam menghadapi penderitaan dihidupnya. Penderitaan bisa disebabkan oleh perbuatan buruk manusia dan oleh Kuasa Tuhan YME.
SUMBER :
1.      http://mhaidarhanif.wordpress.com/2012/04/04/manusia-dan-penderitaan/
2.     http://arieswahyu89.blogspot.com/2012/01/tugas-ibd-2-manusia-dan-penderitaan.html?m=1
3.     http://ashbaswag.blogspot.com/2012/04/pengertian-penderitaan-dan-siksaan.html?m=1
4.     http://id.m.wikipedia.org/wiki/Siksaan